Follow Aku yuk . . =3

Baca juga yg ini. .

Senandung di Titian Angin
Jika menulis akan membuatmu lebih baik, maka tulislah. Tulis dengan segala yang layak tertulis, dengan segala yang ingin kau tulis. Untuk dirimu sendiri..

Mengenai Saya

Foto saya
Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...

Sabtu, 28 April 2012

Syair: Manisnya Duhai Teman Kecil...

Kecil mungil tak berbibir. .
Seperti kosong sepenuhnya tak bermuka. .
Yang terlihat hanya secercah cahya. .
Kadang diam kadang berkerlip
Tergantung ditiap sudut malam

Ughh. . .
Manisnya duhai kau yang berkedip . .
Tak ku sampai ingin menjamahmu . .
Menyentuh dan menangkap wujud elok milik mu
Andai bisa ku rangkul kau
Ku akan raih lengan mu dan ku ajak menari bersama ku

Pesona mu bak dinginkan siang dari terik rajanya
Satu senyummu seperti tawa seribu hujan
Indahmu gambarkan girang riak air diwajah danau
Setiap satu kerlip mu lahirkan senyum bagi yang meliriknya . .

Cerah tampilanmu buat langit lembut tertata . .
Meski tidak kau lebih terang dari rembulan
Setidaknya kau sama manis dengan awan . .
Tiada ku bosan perhatikanmu
Meski gelap berlari semakin larut
Aku takkan lepas tatapan khayal ini
Hingga angan ku sendiri yang kan tutup bayang kerlipmu . .

Duhai teman kecil. .
Bersintup mu ditepian awan buat merona hati ini
Malu-malu kadang menyergap ketika awan keluarkan kau dari selanya
Dari sana tampak kerlipanmu sempurnakan manis pelangi mlm

Duhai Serpihan kecil . .
Tetaplah dengan kerlipmu ramaikan malam
Gembirakan insan yang menatap langit dengan seribu harapan
Rasuki tiap-tiap hati yang merapuh atas luka yang menyerang. .
Padamkan gejolak dendam yang merajut tutupi hati mereka ..
Tebar syahdumu bagikan pesonamu. .
Bisikkan pada mereka berjuta ceria dalam setiap warna mu

Duhai kau yang berayun diam . .
Tetaplah menjadi yang di nanti kala senja pulang
Jangan kau bosan bersenandung dalam diam mlam
Temani jiwa-jiwa yang sepi di bawah temaram bulan . .
Biarkan hadirmu isi kekosongan malam . .
Meski kecil mu tak bisa terangkan sluruh alam . .
Namun setidaknya kau isi disetiap tikungan langit mlam .

Duhai yang berkerlip . .
Aku duduk disini bernyanyi untuk kau di langit sana
Tak ku heran mata ini enggan menutup sebagai isyarat tidur
Kau terlalu manis u/ ku tinggal mnuju mimpi
Tiada daya saat rindu atasmu tak sembuh jua
Meski telah menatapmu hingga malam membuta . .

###

Tidak ada komentar: