Gak tau kenapa ya. Cuma suntuk aja kalo ingat nanti aku harus ketemu orang-orang aneh lagi. Orang-orang yang tanpa aku sadari ternyata mereka membuat ku lupa dengan mimpi-mimpi ku. Lupa dengan ingin-ingin yang harusnya sudah bisa ku rangkai sedikit demi sedikit. Kehadiran mereka juga membuat ku malas memutar imajinasi. Yang terpenting adalah mereka membuat ku malas menulis. Malas mencari inspirasi.
Mereka juga gak punya waktu buat mendengarkan. Gimana gak suntuk akunya?
Ah, akhir-akhir ini adaa aja yang bikin emosi naik turun. Bikin dahi mengerut. Bikin mood ku benar-benar rusak!
Mereka itu... Argh! Pokoknya mereka itu aneh yang gak bikin asik. Tapi aneh yang bikin emosi. Gak bisa sedikiit aja menghargai orang lain. Bisanya cuma ngejudge orang sesuka hati. Dan maunya merekaa aja yang didengerin -,-"
Dalam diam fiksi hidup. Dalam hidup diksi menjelma. Menjadi sebutir pasir. Ditimbun wajah berkarat persona. Mengunci rasa bermotif rahasia. Memendam tangis, canda juga tawa. Menyatukan segalanya, dikeheningan diam dunia. Demikianlah, alur narasi tanpa bicara, dengan sebenar-benar raut hati sang pujangga yang kalap dalam dunianya..
Follow Aku yuk . . =3
Baca juga yg ini. .
-
". .Dan Angan Ku Tak Hen ti. .” “. . Bersajak Tentang Bayangmu. ." Biar aku disini mengisi sepi yang berpendar-pendar le...
-
Tuhan.. Jika saja aku masih tak cukup kuat untuk hati yang baru, pisahkanlah.. Pisahkan aku darinya, sebelum leburan hati ini menjadi semp...
-
Tuhan. . Bila hari ini adalah hari ku, Izinkan aku memberinya sedikit kenang-kenang Sekedar sebelum aku tak lagi disampingnya ...
Mengenai Saya
- Senandung di Titian Angin
- Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...
Sabtu, 12 Oktober 2013
Selasa, 08 Oktober 2013
Disini..
Disini ya? Mari sedikit bercerita..
Disini..
Ini kali pertama aku menulis disini. Dan ini kali pertama juga aku menulis tentang disini.
Aku rasa disini bukan tempat yang begitu manis. Seperti tempat yang aku bayangkan. Tempat yang aku pikirkan. Tempat yang aku harapkan. Ah, aku rasa ini bukan tentang tempat. Tapi tentang suasana? Mungkin juga tidak.
Mungkin hanya tentang disini. Tentang bagaimana awalnya semua berjalan manis. Manis sekali. Bahkan sangat manis. Tapi seiring semuanya berjalan. Dan termasuk aku yang melangkah menuju akhir dari perawalan, sedikit demi sedikit, rasa manis itu terasa asing. Juga terasa pahit. Satu-satu topeng mulai terbuka. Mulai menelanjang diri masing-masing. Menjadi wajah yang tidak lagi dibatas "fake".
Aku mulai kembali nyaman dengan diam ku. Dengan ketenangan ku. Dengan dunia ku. Dengan rasa sakit ku. Semua terasa asing. Mereka berkicau dalam tarian penuh keras kepala. Meloncat indah bersama ego-ego yang berpucuk subur dikepala mereka. Aku semakin asing dan hilang.
Semua berbeda. Aku tak lagi punya telinga yang sedikit sabar menampung tentang mimpi-mimpi ku. Disini tidak ada yang seperti itu. Malah mereka memberi ku bibir yang murah kata. Mencekal mimpi-mimpi ku. Menjatuhkan imaji ku. Semua semakin berbeda. Mereka tak punya waktu menghargai. Mereka hidup dalam napas yang mahal mungkin. Hingga untuk mendengarkan pun, seperti petaka ditelinga.
Aku semakin asing dan hilang. Aku mulai merasa sesak dan lelah. Disini terlalu sakit.. Terlalu menakutkan. Aku ingin melangkah keluar dari disini. Tapi...
Entahlah..
Disini..
Ini kali pertama aku menulis disini. Dan ini kali pertama juga aku menulis tentang disini.
Aku rasa disini bukan tempat yang begitu manis. Seperti tempat yang aku bayangkan. Tempat yang aku pikirkan. Tempat yang aku harapkan. Ah, aku rasa ini bukan tentang tempat. Tapi tentang suasana? Mungkin juga tidak.
Mungkin hanya tentang disini. Tentang bagaimana awalnya semua berjalan manis. Manis sekali. Bahkan sangat manis. Tapi seiring semuanya berjalan. Dan termasuk aku yang melangkah menuju akhir dari perawalan, sedikit demi sedikit, rasa manis itu terasa asing. Juga terasa pahit. Satu-satu topeng mulai terbuka. Mulai menelanjang diri masing-masing. Menjadi wajah yang tidak lagi dibatas "fake".
Aku mulai kembali nyaman dengan diam ku. Dengan ketenangan ku. Dengan dunia ku. Dengan rasa sakit ku. Semua terasa asing. Mereka berkicau dalam tarian penuh keras kepala. Meloncat indah bersama ego-ego yang berpucuk subur dikepala mereka. Aku semakin asing dan hilang.
Semua berbeda. Aku tak lagi punya telinga yang sedikit sabar menampung tentang mimpi-mimpi ku. Disini tidak ada yang seperti itu. Malah mereka memberi ku bibir yang murah kata. Mencekal mimpi-mimpi ku. Menjatuhkan imaji ku. Semua semakin berbeda. Mereka tak punya waktu menghargai. Mereka hidup dalam napas yang mahal mungkin. Hingga untuk mendengarkan pun, seperti petaka ditelinga.
Aku semakin asing dan hilang. Aku mulai merasa sesak dan lelah. Disini terlalu sakit.. Terlalu menakutkan. Aku ingin melangkah keluar dari disini. Tapi...
Entahlah..
Langganan:
Postingan (Atom)