Follow Aku yuk . . =3

Baca juga yg ini. .

Senandung di Titian Angin
Jika menulis akan membuatmu lebih baik, maka tulislah. Tulis dengan segala yang layak tertulis, dengan segala yang ingin kau tulis. Untuk dirimu sendiri..

Mengenai Saya

Foto saya
Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...

Kamis, 30 Januari 2014

Sempurna itu Tidak Ada

Yah, benar, semua kembali lagi. Manusia tiada yang sempurna. 
Harapan-harapan tentang sosok yang menerima keadaan. Sosok yang menghargai. Sosok yang bisa mengerti. Semua itu hanya fiktif. Adanya hanya di diksi dalam karangan sebuah novel. Adanya hanya di tokoh jelmaan di setiap skenario drama-drama yang penuh dusta. Pada realitanya, orang seperti itu tidak ada. 

Ya, tidak ada sosok manusia yang benar-benar mampu menerima keadaan kekasihnya. Tidak ada sosok manusia yang benar-benar mampu menghargai apa yang diinginkan pujaan hatinya. Dan tidak ada sosok manusia yang benar-benar mampu mengerti apa yang dirasakan orang yang dicintainya, kondisi apa yang sedang dihadapi orang terkasihnya, bahkan masalah-masalah pelik apa yang nyaris membunuh belahan jiwanya. Orang-orang seperti itu tidak ada disini. Tidak ada dalam dunia kejam yang bertebaran ego-ego pembuta hati juga cinta.

Orang-orang seperti itu tidak ada. Ya, orang yang bisa mengerti itu hanya hasil dari imajinasi para pengkhayal. Yang membuat orang-orang awam akan bertekuk lutut mempercayainya. Dan membiarkan waktu mereka terbuang untuk menunggu, menunggu dan terus menunggu bertemu dengan orang sesempurna itu. Dan entahlah, apa aku termasuk diantara mereka, ataukah berada dihaluan para pengkhayal yang menebar dusta pada mereka yang masih terlalu awam..

Entah..

###

Rabu, 29 Januari 2014

Petaka Rindu

Ini petaka
Sebagaimana aku mulai merinduimu di hening sanubari
Meliput risau tanpa kau disini
Bagaimana?
Bagaimana ini yang tak mau pergi
Sesengguk di tiap-tiap ku bangun pagi
Kemelut di tiap-tiap ku duduk sendiri

Mendung, pun hujan membuat ku lantas nyaris mati
Ini petaka
Kau bahkan tak lantas menghilang
Rupanya rasa ini bukan sekedar arak-arak rasa si kanak-kanak
Ini petaka rindu lara yang tak pantas ku miliki
Kau tak pantas ku sandingi
Kau tak pantas ku ajak menari
Kau tak pantas
Kau tak pantas
Kau tak pantas

Mari, pergilah bersama angin sore nanti
Tinggalkan aku yang lebih pantas berdiri sendiri..

###
*(untukmu, Jagoanku..)

Jumat, 03 Januari 2014

Jalan Cinta

Kidung cinta yang nanti menuntunmu
Mengajakmu dalam semai nyanyiannya

Patuhlah sebagaimana kamu patuh

Tunduklah sebagaimana kamu tunduk

Karena tak daya kau mengatur cinta

Sebelum dia mengatur  hatimu di jalannya




Bila sayap-sayapnya mekar  terbentang

Seperti luas ingin memelukmu 
Menenggelamkan sekeping hati milikmu
Berbaringlah disana

Sembari menari menutup mata dunia

Dan biarkan cinta mengatur jalannya

Meski cinta memindaimu dari danau ke gurun

Dan mencampakmu dari satu bintang yang terus berlanjut

Dan menenggelamkanmu di kerumun seribu salju

Dan menuduhmu menyetubuh sang malam

Biarkan..

Karena cinta mengatur jalannya



Cinta memberimu selembar  kusam ujian

Tentang prakara sabar atau kehancuran

Tentang pranata tegar atau kematian

Adalah barisan-barisan usang yang sederhana

Di dalamnya diterakan dua untaian tanya

Namun itulah jalan cinta

Yang lemah akan merebah

Yang kuat akan merapat



Semestinya cinta tak memiliki

Tak jua dimiliki



Tapi lah sebagaimana kelam gempita dunia

Merebut kesucian dari sisi cinta

Mereka yang buta mereguk racun di cawan emas

Mereka yang bejat mencumbu bangkai berwujud mawar

Kejamnya aduhai dunia..



Mereka berdecak sok mengatur cinta

Memperjual belikan hati dengan harta

Sedang tak sadar bodohnya mereka

Padahal cinta telah hadir sebelum mereka ada



Walau sudahnya hitam, kelam, gelap dunia

Telah menghunus dusta ditepian hati manusia

Tapi sungguh cinta itu masih dengan jalannya

Memisah dan satukan tulang rusuk antara mereka



Begitulah cinta..

Karena cinta mengatur jalannya 
###