Mengajakmu dalam semai
nyanyiannya
Patuhlah sebagaimana
kamu patuh
Tunduklah sebagaimana
kamu tunduk
Karena tak daya kau
mengatur cinta
Sebelum dia mengatur hatimu di jalannya
Seperti luas ingin
memelukmu
Menenggelamkan sekeping
hati milikmu
Berbaringlah disana
Sembari menari menutup
mata dunia
Dan biarkan cinta
mengatur jalannya
Meski cinta memindaimu dari danau ke gurun
Dan mencampakmu dari
satu bintang yang terus berlanjut
Dan menenggelamkanmu di
kerumun seribu salju
Dan menuduhmu
menyetubuh sang malam
Biarkan..
Karena cinta mengatur
jalannya
Cinta memberimu
selembar kusam ujian
Tentang prakara sabar
atau kehancuran
Tentang pranata tegar
atau kematian
Adalah barisan-barisan
usang yang sederhana
Di dalamnya diterakan
dua untaian tanya
Namun itulah jalan
cinta
Yang lemah akan merebah
Yang kuat akan merapat
Semestinya cinta tak
memiliki
Tak jua dimiliki
Merebut kesucian dari
sisi cinta
Mereka yang buta
mereguk racun di cawan emas
Mereka yang bejat
mencumbu bangkai berwujud mawar
Kejamnya aduhai dunia..
Mereka berdecak sok
mengatur cinta
Memperjual belikan hati
dengan harta
Sedang tak sadar
bodohnya mereka
Padahal cinta telah
hadir sebelum mereka ada
Walau sudahnya hitam,
kelam, gelap dunia
Telah menghunus dusta
ditepian hati manusia
Tapi sungguh cinta itu
masih dengan jalannya
Memisah dan satukan
tulang rusuk antara mereka
Begitulah cinta..
Karena cinta mengatur
jalannya
###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar