Ini petaka
Sebagaimana aku mulai merinduimu di hening sanubari
Meliput risau tanpa kau disini
Bagaimana?
Bagaimana ini yang tak mau pergi
Sesengguk di tiap-tiap ku bangun pagi
Kemelut di tiap-tiap ku duduk sendiri
Mendung, pun hujan membuat ku lantas nyaris mati
Ini petaka
Kau bahkan tak lantas menghilang
Rupanya rasa ini bukan sekedar arak-arak rasa si kanak-kanak
Ini petaka rindu lara yang tak pantas ku miliki
Kau tak pantas ku sandingi
Kau tak pantas ku ajak menari
Kau tak pantas
Kau tak pantas
Kau tak pantas
Mari, pergilah bersama angin sore nanti
Tinggalkan aku yang lebih pantas berdiri sendiri..
###
*(untukmu, Jagoanku..)
Dalam diam fiksi hidup. Dalam hidup diksi menjelma. Menjadi sebutir pasir. Ditimbun wajah berkarat persona. Mengunci rasa bermotif rahasia. Memendam tangis, canda juga tawa. Menyatukan segalanya, dikeheningan diam dunia. Demikianlah, alur narasi tanpa bicara, dengan sebenar-benar raut hati sang pujangga yang kalap dalam dunianya..
Follow Aku yuk . . =3
Baca juga yg ini. .
-
". .Dan Angan Ku Tak Hen ti. .” “. . Bersajak Tentang Bayangmu. ." Biar aku disini mengisi sepi yang berpendar-pendar le...
-
Tuhan.. Jika saja aku masih tak cukup kuat untuk hati yang baru, pisahkanlah.. Pisahkan aku darinya, sebelum leburan hati ini menjadi semp...
-
Tuhan. . Bila hari ini adalah hari ku, Izinkan aku memberinya sedikit kenang-kenang Sekedar sebelum aku tak lagi disampingnya ...
Mengenai Saya
- Senandung di Titian Angin
- Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar