Merangkak di atas duri, mandi diguyur lara.
Ah, sudah biasa.
Nyawa hasrat tak berbau suka. Duka luka santap kidung sang setia.
Napasku tak punya detik lebih banyak. Teguk peluhku tak kering meski diseka..
Bual-bualan apalagi ini?
Mati saja mungkin baik, tapi detakku tak jua beku
Memberiku sepersekian lagi, sepersekian lagi, dan sepersekian lagi
Tak ada telinga, tak ada jamah menguat, tak ada dekap melerai
Cih, basah mata lagi hanya ku kutuk
Sembabnya menyiksa memojokkan aku tanpa kata
Lagi, mereka tidak mendengar..
Lagi, mereka tidak melihat..
Lirihku menengok kanan, mengejar kiri, menatap depan, berpaling ke belakang..
Kosong,
Satupun tak terpatri menyentuh mata
Rangkakku di atas duri, sedang lari mereka disebujur bunga
Kuatku tak berdaya bangkit.
Topang lenganpun aku tak punya, kepada siapa menyandar lelah?
Lelah..
Apa daya kosong hanya milikku
Menyeret lutut dilumur darah, tanpa tahu hendak kemana..
2 komentar:
Uu zah
Adem Bacanya Mbak....
Posting Komentar