Follow Aku yuk . . =3

Baca juga yg ini. .

Senandung di Titian Angin
Jika menulis akan membuatmu lebih baik, maka tulislah. Tulis dengan segala yang layak tertulis, dengan segala yang ingin kau tulis. Untuk dirimu sendiri..

Mengenai Saya

Foto saya
Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...

Senin, 30 Januari 2012

Syair: Antara Kau dan Aku

Kemarilah. .
Malam ini duka terlalu baik hingga tak ingin menyeret ku
Rasanya terlalu naif jika ketentraman tak ku bagi separuhnya u/ mu.
Meski berjejal hasrat ingin ku saksikn matimu, 
namun rasanya terlalu munafik jika ku katakn aku tak memikirkanmu.

Sebuah ilusi jika ku pikir kau peduli dengan luka ku.
Jika memang hakikat tak dapat ku tembus
Biarkan aku hanya menjadi teman pelipur
Saat hitam Menjelma dan merenggut terangmu.

Itupun. .
Aku hanya akan duduk diam kelu

Karena Kecewa teelah mnjadi pembatas Antara kau dan Aku. .

###

Syair: Pagi di Pelataran Senja

Duhai...
Daku merengek mengejar angin
Memperolok sekutu ombak di tepi sana

Melambai-lambai meraih harap didedaunan hijau
Sambil sesekali menyenandungkan sesyairan buih milik pesisir

Duhai...
Sungguh bukan angin yg ku cari
Bukan pula ombak yg ku nanti

Aku disini. .
Membiarkan rindu mengalun murni
Melepaskan pilu kehilangan Sepenggal lagu

Duhai...
Tak sesaat aku disini
Meski dia tak kunjug kemari

Tak pula lama aku menanti
Karena dia takkan peduli

Duhai...
Adakah dia temukan sajak ini?
Adakah dia dengarkan senandung ini?

Ahh. .
Pada awan yg terisak pun dia menyingkir
Mentari meredup bahkan tak khawatir

Ahh. .
Acuh ku menghapus tentangnya
Walau rindu terpahat disini
Dan kenangan itu masih angkuh berdiri

Tentang aku dan dia. .
Terlalu sulit Kasih berkata
Seperti halnya...

Pagi Di Pelataran Senja..

###

Selasa, 24 Januari 2012

Siapa Aku Sebenarnya?

Siapa aku?
Siapa sebenarnya diriku?

Bagaimana aku?
Bagaimana sebenarnya diriku?

Dimana jati diri ku?
Apa aku punya itu?

Jika ku punya, lantas kenapa aku selalu berubah?

Dilain tempat aku menjadi seperti ini, di lain tempat lagi aku menjadi seperti itu. Dilain waktu aku menjadi seperti ini. Dan dilain waktu pula aku menjadi seperti itu. Bagaimana sesungguhnya aku? Apa aku selaras dengan hitam? Atau kah pengikut putih?  Yang ku tau, aku adalah bagian dari keduanya. Terkadang aku menjadi hitam dan terkadang aku adalah si putih.
Lantas, siapa sebenarnya aku?
Aku adalah anak yang baik. Aku adalah anak paling jahat. Dan terkadang, aku lah pertengahan antara keduanya.
Lalu, siapakah sebenarnya diriku?

Hitamkah? Putihkah? Atau mungkin, Kelabu…

###

Senin, 23 Januari 2012

Together With Octha :D (Part 2)

Part 2 >>
Ini saat kamu menunggu hasil photobox kita :)

Setelah ku pikir, mungkin karena itulah aku terlampau gugup saat menghabiskan waktu bersama mu hari ini. Kejadian itu terlalu mengusik ku. Karena bayangan orang yang mengklakson seperti ingin memaki itu terus saja menghantui ku.
Maaf ya Octha, kamu jadi merasa tidak nyaman hari ini. Sedikit  banyak nya aku merasa bersalah. Bahkan, benar-benar bersalah.  Sampai pulang ke rumah pun aku merasa masih was-was.
Maaf Ta, sejujurnya aku kurang menikmati perjalanan hari ini. Aku cemas karena kejadian itu. Tapi, aku juga senang karena aku bisa bersama kamu. :)
Sayang sekali, tidak banyak foto yang aku dapat kan saat bersama kamu.

Tapi bagaimana pun, aku senang menghabiskan waktu hari ini bersama mu . :)


###

Photobox pertama kita :D :)

Together With Octha :D (Part 1)

Dear Octha . .



Ini foto yg berhasil aq dapatkan :)
Octha, ini adalah hari Senin, 23 Januari 2012. Hari ini kali pertama kita pergi berdua. Hanya berdua. Aku, bersama sahabat ku, Octha.

Kamu tau, aku terlampau takjub hari ini. Aku tak percaya kamu ada di kamar ku. Aku tak percaya kita pergi berdua. Rasanya hari ini begitu aneh. Sampai-sampai aku tak lagi banyak bicara.

Aku tak tau apa yang ku rasakan. Perasaan ku seperti sibuk meletup-letup. Aku ingin tersenyum, ingin menangis, juga ingin tetap diam. Semuanya terasa aneh. Dan bahkan aku merasa benar-benar gugup.

Kau tau, sepanjang perjalanan di atas motor, aku selalu berusaha mencuri kesempatan untuk mendapatkan foto mu sebagai koleksi dalam blog ku. Tapi ternyata itu sangat sulit. Bahkan, aku nyaris mengalami insiden kecelakaan. Konsentrasi ku sedikit terganggu, itu membuat ku tidak menyadari ada pengendara lain yang ingin berhenti. Tanpa di duga, jaraknya sudah sangat dekat dengan motor ku. Alhasil, aku menabrak bagian samping belakang motor orang itu. Tapi bagaimana pun, aku merasa orang itu pun juga melakukan kesalahan karena mendadak berhenti.

Yang penting ada kamu disana ;)
Rasanya jantung ku berhenti berdetak. Ini kali pertama aku melakukan kesalahan yang fatal dalam mengendarai. Untungnya, kita terpisah jarak yang cukup jauh dan insiden ku itu terlindung mobil yang melintas. Disamping semua itu aku bersyukur kamu tidak menyaksikannya.



Next to Part 2 >>

Minggu, 22 Januari 2012

Mereka Mengusik Luka Ku


            Mereka ibarat garam yg ku biarkan beristirahat di permukaan luka yg masih terkoyak. Mereka membicarakan tentang luka, tapi tidak sedikit pun menyadari sedang asyik memainkan darah kawannya sendiri. 
           Lantas, siapa yg lebih tepatnya tak peduli dan tak punya hati? 

           Aku? 

           Atau mereka?

###

Puisi: Ilusi Nyata untuk Ku

Disini...

Seiring melodi yang kau urai
Aku menatapimu meski dalam gelap mataku
Merdunya mengikat sekeping hatiku
Syahdunya menghanyutkan segelintir asa ku

Sekali lagi ku terbuai
Dalam halus lantunan pianomu
Menggiring ku seutuhnya ke persemayamanmu
Yang haus akan hasrat satu rindu

Rasanya tak ingin memintamu berhenti
Rasaya tak ingin membiarkanmu menyudahi
Rasanya tak ingin melihatmu beranjak pergi

Aku meringkuk sekali lagi
Menggelayut di sekitar bahumu
Memanja Berharap kau senandungkan melodi itu lagi
Tentunya sebelum kita tak lagi bertemu disini

Hanya dalam angan inilah..

Tempat dimana diriku dan dirimu menyatu
Tempat dimana hatiku dan hatimu bersatu
Tempat dimana khayalku dan khayalmu hanya ada satu

Malaikatku...
Jika esok sempat ku menjengukmu
Ku mohon ajari aku bersenandung
Memainkan warna-warni tuts piano milik kita
Agar ku dapat mengobati butanya rindu
Jika seandainya angan ku mati sebelum kita berjumpa

Malaikatku...
Tetaplah temani aku malam ini
Hingga nanti ku terlelap dalam melodi
Dan memimpikan satu dunia baru disini

Dimana isinya hanya ada..

Angan ku dan angan mu
Kisah ku dan kisah mu
Kasih ku dan kasih mu

Malaikatku...
Jika tiba saat aku harus pergi
Ku mohon tetaplah dalam hatiku
Karena sepiku slalu mengharapkan mu

Meski ku tahu..
Kau hanya sebatas fiksi
Namun menjadi satu ilusi nyata u/ ku..

Malaikatku..

###


Syair: "Bila" yang Tak Nyata

Lagi-lagi mencakah waktu
Meronta atas dilema dimasa lalu
Merobek dari ketegaran debu
Hingga mengalir  satu nestapa itu

   Bila Aku...
   Bila Kamu...
   Bila Kita...

Tak terperikan masa
Karena tak tahu kasih diarah mana
Meski palung-palung masih ku punya
Tetap takkan ada yang tersebut kita

   Bila Aku...
   Bila Kamu...
   Bila Kita...

Ku titip sapa di akhir senja
Ku rangkul duka direlung jiwa

   Bila Aku...
   Bila Kamu...
   Bila Kita...

Bagai simponi andai dirangkai
Seperti melodi bila diurai
Adalah ragu yang tersisip itu
Hingga cinta masih tak jua bersatu

Lagi-lagi tentang "Bila"
Mendekatkan khayal diarah "Andai"
Menyatukan angan di tepi "Kalau"

Lagi-lagi tentang maya
Masih tak jua ku buka mata...
Bahwa yang ku puyna
Tak terkait pun nyata
Bahwa yang ku kata
Tak berSenandungkan fakta...


###



Sabtu, 21 Januari 2012

Inikah Cinta?

Dear ...


Apa ini sebuah kutukan? Atau sebuah keindahan? aku tak pernah mengerti itu. 
Sesuatu baru saja mengendap di hati ku . Membuat ku risau , resah , dan semakin tak terarah.


Apa aku jatuh cinta?
Ah, tapi tidak sedikit pun hati ku percaya ini cinta.
Lantas, ada apa dengan ku?
Melihat mu seperti melihat pedang. Menghunus dan semakin menikam pertahanan hati ku. 


Namun, saat mata ku tidak menemukanmu, miris pula hati ini. 
Seperti ranting kerontang yg layak di injak .


Rasanya waktu lama beranjak, saat kau tak lagi di samping ku.
Apa aku sedang merindu?


Entahlah, aku tidak sedikitpun mengerti.


Inikah cinta? Tapi mengapa hati ku tak bisa meyakininya?


###

Senin, 16 Januari 2012

Berbagilah dengan Ku :)

Dear Octha. .

Melihat mu tampak sangat suntuk hari ini benar-benar membuat ku miris. Rasanya alu ingin sekali membawa mu ke sebuah tempat agar aku bisa membuat mu tenang kembali. Tapi sayangnya, itu takkan mungkin bisa. 

Hmm.. 
Octha, andai kamu tau, aku ingin sekali menjadi orang yang kau panggil saat kau ingin di dengarkan. Menjadi orang yg kau sebut saat ingin menangis. Dan menjadi orang yg kau ingat saat kau membutuhkan sesuatu.
Octha, seandainya kamu tau, aku bahkan rela menjadi "tempat sampah" atas semua keluh kesah yg kau hadapi . :)
Tapi sayang, tampaknya kamu belum bisa percaya pada ku sepenuhnya . . 

###

Kamis, 12 Januari 2012

Amplop Pink ? (Part 2)

Jantung ku seketika juga berdebar. Aku merasa itu bukanlah sembarang surat. Jika ketiga kertas itu isinya di gabungkan maka akan terbentuk satu kalimat yang di maknai dengan kerapuhan, juga kesetiaan.
Bukankah ini gila? Siapa yang berani mengirimkannya pada ku? Apa mungkin penulis surat ini salah menaruhnya? Otakku masih belum menyerah mencari tahu siapa, siapa dan siapa yang salah menaruh surat di bawah bantal ku. Sekitar dua jam sudah aku duduk sambil memandangi kertas-kertas tersebut.
Setelah lama duduk, entah kenapa seketika itu telinga ku berdenging. Semakin lama semakin nyaring. Dan rasanya pandangan ku gelap mendadak. Aku kehilangan tempat berpijak. Mungkin seperti benar-benar melayang. Dan…
“Krriingg… Krrinngg... “ sesuatu yang sangat nyaring membuat ku terbangun.
Butuh beberapa saat mencerna apa yang terjadi. Namun setelah melihat alarm hp ku yang masih menjerit-jerit, aku pun akhirnya menyadari. Aku baru saja terbangun dari tidur nyenyak. Mungkin terlalu nyenyak hingga rasanya mimpi ku seperti benar-benar terjadi. bahkan aku masih ingat tentang sesuatu yang terngiang dan terlintas berulang kali di pikiran ku sepanjang hari libur ku yang biasa-biasa saja.
Meski tidak banyak hal menarik terjadi, setidaknya mimpi kemaren sudah cukup membuat ku terkesan. Dan masih saja mencari penulis surat itu. Karena aku ingin belajar dari dia tentang kesederhanaan kata yang menyelipkan makna begitu dalam, seperti yang tertulis di tiga kertas berwarnanya.
“Hanya Satu. Hanya Kamu. Valentine Ku…”

###


Amplop Pink ? (Part 1)

Bukan hari yang begitu buruk. Bukan pula hari yang berjalan dengan baik. Rasanya bisa di bilang hari itu begitu rumit. Dan lebih tepatnya lagi hari itu benar-benar membuat ku bingung. Meski sudah terlepas dari ujian kenaikan kelas, bahkan masih dalam minggu libur sekolah sekalipun. Aku tetap tidak tenang menghabiskan hari.
Sesuatu telah terjadi dengan bantal tidur ku yang menyebabkan sejak sore itu aku duduk termangu mencoba berpikir, mengingat dan mencari. Sebenarnya masalah yang mengganggu ku bukan pada bantal tidurnya, tapi tepat pada benda yang terselip di bawahnya.
Siang itu aku tidak sengaja menemukan selembar amplop pink di bawah bantal tidur yang biasa ku pakai. Dengan rasa penasaran yang membuncah, aku memutuskan untuk melihat isi di dalamnya. Disana aku menemukan secarik kertas dengan warna kuning muda dan secarik lagi dengan ukuran lipatan yang lebih kecil dan berwarna biru muda. Sempat terlintas di otak ku pemilik amplop itu pasti sangat menyukai warna. Kemudian ku usir seketika pikiran aneh itu dan mulai membuka lipatan kertasnya perlahan.
Pada kertas berwarna biru tertulis dua kata. “Hanya Satu”. Dan kertas dengan warna kuning terdapat dua kata juga. “Hanya Kamu”.
Dua kertas tersebut berhasil membuat ku mengernyitkan dahi. Apa maksudnya jika dua carik kertas itu isinya di baca terpisah. Dan apa maksudnya jika kedua isinya di gabungkan. “Hanya Satu. Hanya Kamu”. Bukankah jelas sekali itu terlalu sederhana dan sedikit membingungkan.
Beberapa saat itu aku hanya berdiri mematung dan mencoba mengartikannya. Tapi, entah kenapa beberapa kali hati ku tergerak untuk membuka bagian dalam amplop pink itu. Ku pikir tak ada salahnya melihat-lihat. Dengan hati-hati ku bongkar amplop tersebut hingga terpana mendapati susunan huruf yang membentuk kata “Valentine Ku” .....

Next to Part 2 >

 

Menangis Di Pundakmu, Octha . :')

Octhavia D.H.

                Hai lagi Octha ! :)
                Hari ini bukan tanggal 10 januari 2012. Tapi, aku ingin bercerita tentang satu hari yang masih ku kenang hingga hari ini. :)
                Kamu masih ingat hari itu?
                Sejak pagi aku suntuk. Mood ku benar-benar rusak. Pertahanan hati ku rapuh. Air mata ku terlalu ringan hingga mudah sekali menetes. Dan senyum ku, rasanya seperti punah seharian itu. Jika di tanya kenapa, aku benar-benar bingung bagaimana menjawabnya. Hanya saja, aku kembali terganggu dengan jalan yang ku pilih. Tentang tempat yang kau tau aku tak pernah memilih dan menyukainya. Dan kebencian itu kadang kala masih menguak di permukaan hati ku.
                Satu tahun yang lalu, aku bisa bertahan di tempat itu. Kenapa? Itu karena kau selalu menjaga ku. Menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan saat aku rapuh. Kau selalu menjadi orang yang membuat ku mampu berdiri kembali. :)
                Hari itu, setelah pulang sekolah, kita bertemu. Dan aku tak bisa menahannya lagi. Aku hanya bisa diam dan menangis di pundak mu. Kau menepuk bahu ku dan meminta ku bangkit kembali. Kau mengelus kepala ku dan itu membuat ku semakin sulit menghentikan tangis ku. Aku sepenuhnya diam dan menangis. Menikmati ketenangan dan kebebasan saat kamu ada di samping ku.
                Aku merindukan saat-saat seperti itu. Saat aku hanya butuh diam, menangis dan mendengarkan suara mu. Saat-saat ketika aku punya seseorang yang rela menopang kepala ku dan ikut menangis bersama ku. Saat seperti itulah yang membuat kekuatan ku kembali terisi dan bangkit menjadi Faizah yang tegar lagi.
                Saat-saat seperti itulah yang membuat mu semakin berharga di mata dan di hati ku.

                Terima kasih u/ segalanya, Octhavia . . :)

 ###


Surat Kecil dari Octha :)


Octhavia D.H.



Hai Octha, selamat malam . :)

Hari ini tanggal 12 Januari 2012 (12.1.12). Dan sekarang aku sudah di kamar setelah les fisika tadi sore. Kau tau, tadi aku menemukan sesuatu di belakang buku fisika ku loh. :D

Mata ku tidak sengaja menemukannya. Dan ajaibnya, saat ku buka buku tulis fisika ku, buku itu tiba-tiba langsung terbuka pada halaman akhir. Alhasil, aku membaca sebuah kalimat yang membuat ku mengernyit bingung, terdiam, hingga akhirnya tersenyum haru. :’)

Mungkin bagi orang lain itu hanya sebuah kalimat sederhana. Tapi, bagi ku itu adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa . Aku tau kamu pasti menuliskannya saat kamu meminjam buku fisika ku kemaren.

Andai saat aku membacanya, kau ada di sisiku. Mungkin aku takkan bisa berhenti tersenyum dan menangis di pundakmu lagi . :)

Terimakasih untuk semuanya, Octha.

Kau adalah mimpi yang benar-benar menjadi kenyataan untuk ku .



###





“Hidup itu tidak mudah” kata Rain dan Hanzhien.

Tapi kalau dijalani akan terasa mudah, Smile ^_^ aza aza Fighting !

Rabu, 11 Januari 2012

Hai, Octha :)

Octhavia D.H.


Hai Octha, hari ini aku menulis tentang mu sekali lagi. Kamu tau alasan kenapa aku membuat catatan tentang mu seperti ini? Itu karena satu kalimat yang mungkin tidak sengaja kamu ucapkan untuk ku waktu itu.  Kamu bilang, “Faizah nih mudah melupakan sesuatu lah”.
Aku tidak menyangkalnya, karena memang aku mudah melupakan sesuatu. Kenapa? Entalah, mungkin ada yang tidak beres dengan daya ingat ku.
Nah, sejak saat itu lah aku mulai berpikir, jika suatu saat nanti kita benar-benar terpisah jarak dan waktu, apa mungkin kamu adalah bagian dari sesuatu yang  akan mudah ku lupakan juga nantinya?

SUNGGUH! Aku tak pernah berharap itu akan terjadi . Aku yakin takkan pernah bisa melupakan orang seperti mu.
Aku berharap dengan ku tuliskannya catatan tentang mu di sini akan menjadi kenangan tertulis yang membuat ku akan selalu mengingat mu. Dan aku berharap kamu juga takkan melupakan ku.

Octhavia D.H.
Andai saja aku bisa mengungkapkan kekuatan dan kebahagiaan yang ku rasakan saat kamu ada di samping ku. Sayangnya, aku malu. Dan mungkin juga takut kau menganggap ku berlebihan atau mungkin hanya sebuah candaan. Tapi sungguh, aku tidak pernah bercanda tentang hal ini.
Kau adalah keajaiban yang di kirimkan Allah untuk ku. Kau adalah mimpi yang di wujudkan menjadi nyata untuk ku. Kau adalah pemegang kunci kebahagiaan dalam hidup ku.
Kau…

Aku takkan pernah bisa melupakan mu. Karena kau, terlalu berharga untuk ku lupakan . :)

Senin, 09 Januari 2012

OCTHAVIA DWI HANDAYANI

Octhavia D.H.

Harus dari mana aku memulai? Rasanya semua tak pernah bermula dan ku harap tak pernah berakhir pula. :)
Sejak kapan kah nama mu menjadi nama yang selalu ku panggil saat senang dan nama yang selalu ku sebut saat sedih? Entahlah, aku tak pernah bisa menjawabnya.

Jika mereka bilang aku adalah penyair handal, maka ketahuilah, aku tak pernah merasa menjadi seperti itu. Kenapa?
Itu karena aku tak pernah bisa menggambarkan betapa penting dan berharganya kamu dalam hidup ku. Aku tak pernah bisa menuai kata yang manis untuk melukiskan betapa besar kekuatan ku untuk hidup saat kamu ada disamping ku. 

Octhavia D.H.

Jika suatu saat aku mencintai seseorang, maka pentingnya orang itu takkan bisa menggantikan posisi mu dalam alur kehidupan ku. Kenapa?
Karena bagi ku kau seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Jika ada tingkat yang lebih tinggi dari sahabat, maka kau adalah orang pertama yang menempatinya. :)
Aku tak pernah bercanda dengan apa yang aku katakan . 


 ###

Syair: Bersajak Tentang Bayangmu

". .Dan Angan Ku Tak Henti. .”
“. .Bersajak Tentang Bayangmu. ."

Biar aku disini mengisi sepi yang berpendar-pendar lesu
Menjejakkan setapak luka yang rasanya makin mengetuk ditepian hatiku
Bebaskan jiwa yang luluh dideru salam angin dari kejauhan sana
Agar kiranya sedikit waktu bisa ku bagi untuk angan ku tercinta

Bila mungkin bintang sudi mengisi hening
Ku izinkan mereka mencacah diri di atas gulita
Membagi diantara tebaran yang abstrak
Membentuk selembar lukisan yg mengisi pesona

Duhai dan andai sang rembulan itu
Memberi ku sedikit waktu menyentuh keeksotisannya
Mengizinkan ku mendekap kuat cahayanya
Sungguh takkan bermula keterpurukan ini

Jikalau rinai hujan tak sekejam belati
Mengurai masa lalu ditiap-tiap tetes dirinya yg jatuh
Mengharu birukan diam saat merasakan dingin manyengat
Membuka semua yang pernah terkubur dan tak membusuk
Sungguh Takkan pernah terjalin balutan perih ini

Aku…
Berpijak saja tak berkata
Meski berjuta ingin meneriakkan namamu lagi
Mengejar sisa-sisa senyummu kemarin
Dan mengajak serpihan kenangan kembali sejenak
Hanya ingin menunjukkan sajak ini
Lagu dalam derai tentang masa lalu

Aku...
Menari lagi di atas duri untukmu
Walau retak langkah dipukul ombak

Aku tak peduli..
Masih saja aku tak bosan
Masih saja aku tak lelah
Masih saja aku tak mundur

Aku..
Masih terus mengiramakan sesyairan pilu
Meski langit makin memerah
Dan hari mulai menjelang tutup
Namun tetap saja aku berdiri

“. .Dan angan ku tak henti. .”
“. .Bersajak tentang bayangmu. .”

Sabtu, 07 Januari 2012

Bukan Jalan yang Ku Pilih...

Biarkan hati ini menapaki jalan yang pedih.
Sebagai cambuk atas lentera hidup yang aku padamkan. Menyintup dan menginjak bahagia ku sendiri, demi bahagia mereka yang tak jua mendengar sayup-sayup isak ku di pelupuk hujan.

Aku diam, dan mereka mengartikannya kesenangan. 
Aku tak pernah ingin melangkah di setapak hari yang membuat ku semakin menjadi pembenci.
Hanya perlu sedikit bertahan.
Menunggu pelepasan waktu dimana aku akan hidup dan berkarya atas nama "Aku dan Kita" kembali. 

Bersama mimpi dan kebahagiaan yang ku yakin tak penat menanti.

*Catatan Usang Anak Kecil.