Bukan
hari yang begitu buruk. Bukan pula hari yang berjalan dengan baik. Rasanya bisa
di bilang hari itu begitu rumit. Dan lebih tepatnya lagi hari itu benar-benar
membuat ku bingung. Meski sudah terlepas dari ujian kenaikan kelas, bahkan masih
dalam minggu libur sekolah sekalipun. Aku tetap tidak tenang menghabiskan hari.
Sesuatu telah
terjadi dengan bantal tidur ku yang menyebabkan sejak sore itu aku duduk
termangu mencoba berpikir, mengingat dan mencari. Sebenarnya masalah yang
mengganggu ku bukan pada bantal tidurnya, tapi tepat pada benda yang terselip
di bawahnya.
Siang
itu aku tidak sengaja menemukan selembar amplop pink di bawah bantal tidur yang
biasa ku pakai. Dengan rasa penasaran yang membuncah, aku memutuskan untuk
melihat isi di dalamnya. Disana aku menemukan secarik kertas dengan warna
kuning muda dan secarik lagi dengan ukuran lipatan yang lebih kecil dan
berwarna biru muda. Sempat terlintas di otak ku pemilik amplop itu pasti sangat
menyukai warna. Kemudian ku usir seketika pikiran aneh itu dan mulai membuka
lipatan kertasnya perlahan.
Pada kertas
berwarna biru tertulis dua kata. “Hanya
Satu”. Dan kertas dengan warna kuning terdapat dua kata juga. “Hanya Kamu”.
Dua
kertas tersebut berhasil membuat ku mengernyitkan dahi. Apa maksudnya jika dua
carik kertas itu isinya di baca terpisah. Dan apa maksudnya jika kedua isinya
di gabungkan. “Hanya Satu. Hanya Kamu”. Bukankah
jelas sekali itu terlalu sederhana dan sedikit membingungkan.
Beberapa
saat itu aku hanya berdiri mematung dan mencoba mengartikannya. Tapi, entah
kenapa beberapa kali hati ku tergerak untuk membuka bagian dalam amplop pink
itu. Ku pikir tak ada salahnya melihat-lihat. Dengan hati-hati ku bongkar
amplop tersebut hingga terpana mendapati susunan huruf yang membentuk kata “Valentine Ku” .....
Next to Part 2 >
Tidak ada komentar:
Posting Komentar