Mereka ibarat garam yg ku biarkan beristirahat di permukaan luka yg
masih terkoyak. Mereka membicarakan tentang luka, tapi tidak sedikit pun
menyadari sedang asyik memainkan darah kawannya sendiri.
Lantas, siapa
yg lebih tepatnya tak peduli dan tak punya hati?
Aku?
Atau mereka?
###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar