Biarkan hati ini menapaki jalan yang pedih.
Sebagai cambuk atas lentera hidup yang aku padamkan. Menyintup dan menginjak bahagia ku sendiri, demi bahagia mereka yang tak jua mendengar sayup-sayup isak ku di pelupuk hujan.
Aku diam, dan mereka mengartikannya kesenangan.
Aku tak pernah ingin melangkah di setapak hari yang membuat ku semakin menjadi pembenci.
Hanya perlu sedikit bertahan.
Menunggu pelepasan waktu dimana aku akan hidup dan berkarya atas nama "Aku dan Kita" kembali.
Bersama mimpi dan kebahagiaan yang ku yakin tak penat menanti.
*Catatan Usang Anak Kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar