Follow Aku yuk . . =3

Baca juga yg ini. .

Senandung di Titian Angin
Jika menulis akan membuatmu lebih baik, maka tulislah. Tulis dengan segala yang layak tertulis, dengan segala yang ingin kau tulis. Untuk dirimu sendiri..

Mengenai Saya

Foto saya
Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...

Jumat, 28 Oktober 2011

Puisi : Bila Masih Mungkin

Maafkan sekelumit hati ini yang menista
Merumit di puing-puing dilema buta
Merindu di balik rembulan pujangga
Merana di sesepuh masa yang mencinta

Di sini, di pelupuk teras hati ku
Yang mendayu ramu kesepian
Yang mengejang kaku kesakitan
Merindu, merana di kalut puisi cinta

Sayang senja usai berpulang
Samudera tak ku izin bertandang
Jiwa ku mulai semakin usang
Menunggu, menanti meski tak jua datang

Bila masih mungkin..
Sebutir pasir pantai ini ku tendang
Jauh hingga melonta luar
Mungkinkah kau terseret pula?
Melepas bayang membutakan dunia

Mengenyah meski sekejap di altar hati ku
Terhenyak walau sejenak lamun ku

Bila masih mungkin..
Aku menengadah langit yang bersimpang dua
Di beri sedetik pasi untuk memilih
Maka maafkanlah…

Karena kilas itu pula aku yang melangkah buta
Memilih cabang kosong alur hidup ku
Berjalan tanpa mengintip kisah lalu
Maka, maafkanlah..

Karena aku telah memilih
Melupakan diri serta bayangan mu


###

Tidak ada komentar: