Tahukah dia?
Aku menghalau kerumunan buta
Menjejer setarakan bisu dunia
Menghadap tantang tulinya gempita
Hingga akhir aku tertatih merana
Tahukah dia?
Baru saja rembulan pudar disini
Dihatiku.
Baru saja lelah menjejalkan sepi
Beruntun hingga kaki ini gagap terjerembab mati
Belum juga kemarin ku temui dia
Si Penawar racun milik semesta
Tahukah dia?
Sejak kemarin senja
Mata ini kalap menatap relung di tepi tatap
Entah duka yang terselip disana
Diam ku tegaskan tak paham
Tapi,
Tahukah dia?
Ku dapati pelangi penitik sudut
Cercahnya menerawang tembus pandangku
Ku temukan taman kecil disana
Sepi memang.
Jelas kosong.
Tapi perpaduannya tetap milik pelangi
Sekali pelangi tetap pelangi
Didalamnya aku terpana
Temukan penobat kasih yang telah luluh lantak
Tahukah dia?
Aku tersipu atas pelangimu
Boleh ku lihat lagi?
Boleh ku miliki nanti?
Tidak.
Kenapa?
Karena dia tak tahu
Dan takkan pernah tau.
Tahukah dia?
Semua bisikku atas alam
Sebatas hasut ku pada dunia
Berharap mereka takkan pernah tau
Aku menatapmu
Dan pelangi itu..
Tapi,
Tahukah dia?
Tidak..
Dan Takkan pernah.
###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar