Follow Aku yuk . . =3

Baca juga yg ini. .

Senandung di Titian Angin
Jika menulis akan membuatmu lebih baik, maka tulislah. Tulis dengan segala yang layak tertulis, dengan segala yang ingin kau tulis. Untuk dirimu sendiri..

Mengenai Saya

Foto saya
Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...

Sabtu, 17 Desember 2011

Syair: Kasih, Bangunlah..

Terdiam lagi dipelupuk hati
Mendongeng sendiri kenistaan itu
Ku tepuk-tepuk bahu sang kasih
Harap-harap dia terbangun dari mimpi

Manis eloknya kekasih ku tidur
Terpejam dari mendung penataran
Ku belai-belai dia lagi
Harap-harap dia terjaga dari semu bersemi

Kasih..
Ku perhatikan lekuk meski sekedar lembar
Terbuainya diseling senyum dingin nan halus
Inginnya segera kau bangun
Sadari aku ada bertumpu rindu disisi

Duhh..
Aku menangis lagi
Atas perih pedih dipojok sepi
Cabik dedurian atas irama yang lalu
Mendayu masuk titipi kesenduan berspora  pilu

Kekasih..
Ku genggam jemarimu, lagi
Ku jelajahi ruang dingin kaku wajahmu
Membelai.. Membangunkan..
Aku memintamu terjaga sayang
Sekedar ingin kau tahu, Aku disini
Berpijak di atas telapak rindu

Kasih..
Ku rangkul bahumu, lagi
Semai hanyut  jiwa nan rapuh ini menyamar
Ambruk sayu di punggungan lelapmu
Kini rindu atas kita telah menyatu dengan kelu

Kekasih..
Ini  hatiku, ini hatimu
Ini jantungku, ini jantungmu
Dan..
Ini  detakku.. Tanpa detakmu

Kasih..
Kemana detak kita kemarin?
Kau selipkan di tepi mimpi manakah?
Atau benar kau sertai di pemakaman yang lalu?

Kekasih..
Ku tau kau hanya terjerat lelap
Dalam senyap kegelapan malam tentunya

Atas itu, ku bisikkan sajak diinderamu
Berharap.. Dan berharap..
Kau hanya terlelap

Kasih..
Bangunlah..
Sekedar ingin kau tahu
Aku bertumpu rindu menanti terjagamu

Bangunlah...

###


Tidak ada komentar: