Follow Aku yuk . . =3

Baca juga yg ini. .

Senandung di Titian Angin
Jika menulis akan membuatmu lebih baik, maka tulislah. Tulis dengan segala yang layak tertulis, dengan segala yang ingin kau tulis. Untuk dirimu sendiri..

Mengenai Saya

Foto saya
Tentang kecintaan yang sudah habis ku reguk dalam manisnya sebuah angan-angan...

Sabtu, 31 Desember 2011

Cinta itu Buta, Ya?

 Ya, bagi ku cinta memang buta. Terlebih setelah apa yang ku alami kemaren, saat hati ku tengah berbunga atas cinta namun dalam sekejap luruh menjadi luka.
Kemaren adalah hari keenam resminya hubungan ku dengan Dika, pacar dan cinta pertama ku. Karena perasaan rindu yang menggebu-gebu aku rela berbohong pada ibu agar aku bisa di izinkan pergi ke rumah Dika. Aku bilang ada tugas kelompok yang harus di kerjakan. Ibu pun dengan berat hati mengizinkan ku. Sebelumnya sempat terjadi silat lidah antar aku dan ibu. Tapi, itu tidak berlangsung lama. Ibu mengalah dengan diam, mungkin karena melihat ekspresi wajah ku yang sudah tak nyaman di pandang.
Aku pergi ke rumah Dika tanpa ku kabari sebelumnya. Karena memang aku ingin memberi kejutan padanya. Dika tinggal sendiri di sebuah rumah sederhana yang di berikan kedua orang tuanya. Dengan begitu, aku dan Dika tidak pernah cemas dengan hubungan kami yang pastinya akan di tentang orang tua Dika.
Beberapa saat di perjalanan, akhirnya aku pun tiba dalam komplek rumah Dika. Jantung ku berdebar-debar saking girangnya ingin bertemu dengannya. Namun, apa yang terjadi? Aku mendapati  sesuatu yang membuat ku berhenti dalam jarak sekitar dua meter sebelum rumah Dika. Mata ku tak sengaja menangkap pemandangan yang rasanya menghentikan detak jantung dan aliran darah ku seketika.
Dika duduk di teras depan rumahnya sambil merangkul seorang gadis yang tidak aku kenali. Ku perhatikan dengan seksama dan jelas sekali mereka terlihat mesra, bahkan sangat mesra. Dalam sekejap pandangan ku berkaca-kaca dan sepertinya ada sesuatu yang pecah dalam diriku. Mungkin jantungku atau mungkin kepingan hati ku.
Aku tak punya banyak kekuatan untuk lebih lama menyaksikan kemesraan itu. Dengan sigap, ku putar balik motor ku dan meninggalkan rumah Dika secepatnya. Di perjalanan pulang, tak kunjung bosan aku menertawai diri ku sendiri. Aku terus mencoba menata puing-puing hati ku kembali. Sedang otakku, sibuk merangkai kata maaf untuk ibu yang sudah menjadi korban kebutaan ku karena cinta.

###

10 komentar:

rusydi mengatakan...

waduh dika kurang ajar tuh. sukurnya si cewek gak mengobral cinta lebih jauh, soalnya banyak cowok yang alay juga ngungkapin cinta biar dapet kesempatan ajah. #kecuali saya, hehe

Senandung di Titian Angin mengatakan...

Hahaha , iya tuh emang banyak x yg kaya gitu . Hahaha . Tapi saya yakin gak smua cowok kya gitu . :)

syamsuri12 mengatakan...

cinta itu buta karena tak punya mata... he...he... ternyata setelah melihat cowok-nya ber-2 dgn cewek lagi... cintanya jadi punya mata... nice post...

Senandung di Titian Angin mengatakan...

Hehe. . iya, bisa di bilang begitu . :)
Thanks ya udah mampir dan menjadi pembaca . . :D

I Love mengatakan...

Cinta itu rahmat, orang yang benci jadi rindu, begitu juga kebalikannya. Tidak bermata tapi berasa

Senandung di Titian Angin mengatakan...

Ya, :) Pada nyatanya saya meyakini hal yg sama .
cinta itu suci , :) sungguh benar" suci . Hanya manusia saja yg kadang kala mengatas namakan cinta atas kesalahan mereka .

Unknown mengatakan...

mellow amat

Senandung di Titian Angin mengatakan...

Hihi . . mellow yg maksa sekali . ;p

Fudholi Mubarok mengatakan...

waduuhh, ga ikut2 yaah..ga kenal sma yg nmanya dika hehe..:D
yg penting tetap bersabar, percayalah Alloh sdah menyiapkan sstu yang lebih dari indah ;)

Senandung di Titian Angin mengatakan...

Haha . .
iya" , ini cuma sekilas cerita biasa aja . Tapii bukan berarti semuanya sperti dika . hahah
sipp.. Allah pasti menyiapkan yg lebih indah . :)